Kenapa Penderita Asam Lambung Tidak Boleh Mengonsumsi Makanan Pedas?
Pelitadata.com – Asam lambung adalah masalah pencernaan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, seperti rasa terbakar di dada atau heartburn. Meskipun kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai faktor, makanan tertentu menjadi salah satu penyebab utama peningkatan gejala asam lambung.
Salah satu makanan yang sering menjadi pantangan bagi penderita asam lambung adalah makanan pedas. Tapi, kenapa ya, makanan pedas bisa memperburuk kondisi ini?
Mekanisme Asam Lambung dan Dampak Makanan Pedas
Asam lambung, atau dalam istilah medisnya gastroesofageal reflux disease (GERD), terjadi ketika asam yang seharusnya hanya ada di lambung naik ke kerongkongan (esofagus). Hal ini dapat menyebabkan peradangan dan gejala tidak nyaman, seperti rasa terbakar. Pada penderita asam lambung, katup esofagus yang berfungsi untuk mencegah naiknya asam lambung seringkali tidak bekerja dengan baik, sehingga asam bisa naik ke bagian atas.
Makanan pedas memiliki pengaruh langsung pada sistem pencernaan kita, khususnya lambung dan esofagus. Makanan pedas mengandung capsaicin, yaitu senyawa yang terdapat dalam cabai yang memberikan sensasi pedas. Senyawa ini dapat merangsang dinding lambung dan menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.
Baca juga: Daftar makanan dan minuman pantangan asam lambung
Kenapa Makanan Pedas Bisa Memicu Refluks Asam?
Capsaicin yang ada dalam cabai dan makanan pedas lainnya dapat menyebabkan relaksasi pada katup esofagus bagian bawah (Lower Esophageal Sphincter atau LES). Katup ini seharusnya tetap tertutup setelah makanan masuk ke lambung, namun saat LES melemah, asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan. Inilah yang menyebabkan gejala refluks asam, termasuk rasa terbakar di dada.
Selain itu, capsaicin juga dapat memperburuk iritasi pada saluran pencernaan yang sudah terinflamasi, yang menyebabkan gejala semakin parah. Bagi penderita asam lambung, makanan pedas bukan hanya memperburuk gejala jangka pendek, tetapi juga dapat memperburuk kondisi dalam jangka panjang jika terus dikonsumsi.
Gejala yang Dapat Muncul Setelah Makan Pedas bagi Penderita Asam Lambung
Setelah mengonsumsi makanan pedas, penderita asam lambung dapat merasakan beberapa gejala, antara lain:
- Heartburn atau sensasi terbakar di dada.
- Mual atau rasa tidak nyaman di perut.
- Susah menelan atau sensasi seperti ada yang mengganjal di tenggorokan.
- Perut kembung dan rasa penuh setelah makan.
Gejala-gejala ini bisa sangat mengganggu, terutama jika terjadi secara rutin. Dalam kasus yang lebih parah, gejala ini dapat berkembang menjadi esofagitis (peradangan pada kerongkongan) atau bahkan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Alternatif Makanan yang Aman bagi Penderita Asam Lambung
Bagi penderita asam lambung, menghindari makanan pedas adalah langkah yang sangat penting. Sebagai alternatif, berikut beberapa makanan yang lebih aman untuk lambung:
- Sayuran non-asam seperti brokoli, bayam, dan wortel yang rendah asam dan kaya serat.
- Buah-buahan rendah asam seperti pisang dan apel yang dapat menenangkan lambung.
- Makanan berbasis gandum utuh seperti oatmeal yang dapat menyerap asam lambung berlebih.
- Protein rendah lemak seperti ayam tanpa kulit dan ikan yang mudah dicerna.
Makanan-makanan ini dapat membantu menenangkan lambung dan mengurangi gejala asam lambung tanpa menambah beban pada sistem pencernaan.
Kesimpulan
Makanan pedas dapat meningkatkan gejala asam lambung karena kemampuannya untuk merilekskan katup esofagus dan meningkatkan produksi asam lambung. Bagi penderita asam lambung, menghindari makanan pedas sangat penting untuk mencegah terjadinya refluks asam yang bisa mengganggu kenyamanan.



