Berita

Gunung Ili Lewotolok NTT Erupsi, Letusan Disertai Gemuruh dan Lava Pijar

Pelitadata.com – Gunung Ili Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Jumat malam, 27 Juni 2025, dengan semburan abu vulkanik yang menjulang setinggi 500 meter. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 21.46 WITA dan telah dikonfirmasi oleh Syawaludin, petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), melalui pernyataan resmi yang diterima oleh CNNIndonesia.com.

Pada tanggal 27 Juni 2025, pukul 21:46 WITA, Gunung Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur mengalami erupsi dengan kolom abu teramati mencapai sekitar 500 meter di atas puncaknya, yang berada pada ketinggian sekitar 1.923 meter di atas permukaan laut,” jelas Syawaludin.

Letusan gunung tersebut disertai dengan gemuruh keras dan lontaran lava pijar yang mengarah ke sisi selatan dan tenggara.

Status Gunung Ili Lewotolok

Gunung Ili Lewotolok kini berada pada status waspada atau level II. Dengan status tersebut, Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) merekomendasikan agar masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ili Lewotolok tidak memasuki serta menghindari aktivitas di dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas gunung berapi ini.

Masyarakat yang tinggal di Desa Lamatokan dan Desa Jontona diminta untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya dari guguran dan longsoran lava yang dapat terjadi dari sisi timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok. “Kami mengimbau agar masyarakat sekitar Gunung Ili Lewotolok, pengunjung, pendaki, wisatawan, serta warga Desa Jontona dan Desa Todanara tidak memasuki serta tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 kilometer dari pusat aktivitas gunung ini.

Mereka juga harus tetap waspada terhadap potensi bahaya guguran atau longsoran lava yang dapat terjadi di bagian selatan dan tenggara puncak atau kawah gunung,” jelas Syawaludin, yang melaporkan dari PPGA di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.

Selain itu, PPGA juga mengimbau agar masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok, termasuk pengunjung, pendaki, dan wisatawan, serta masyarakat Desa Amakaka, untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat dengan jarak 2,5 kilometer dari pusat aktivitas gunung.

Related Articles

Back to top button