Fase-Fase yang Perlu Dilakukan untuk Merancang Perencanaan Pembelajaran Berbasis Prinsip UbD Adalah
Pelitadata.com – Pembelajaran Berbasis Prinsip UbD (Understanding by Design) adalah sebuah pendekatan desain kurikulum yang bertujuan untuk merancang pengalaman belajar yang mendalam dengan fokus pada hasil yang diinginkan.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Grant Wiggins dan Jay McTighe dalam bukunya yang terkenal, Understanding by Design. Prinsip utama UbD adalah mengubah cara kita merancang pembelajaran dari sekadar mengajar materi menjadi cara untuk memastikan pemahaman mendalam dan transfer pengetahuan kepada siswa.
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas pertanyaan dan kunci jawaban tentang fase yang perlu dilakukan dalam perencanaan pembelajaran berbasis Understanding by Design (UbD) sebagai berikut.
Pertanyaan Lengkap
Fase-Fase yang Perlu Dilakukan untuk Merancang Perencanaan Pembelajaran Berbasis Prinsip UbD Adalah
a. Merancang asesmen, merancang kegiatan, dan merumuskan tujuan pembelajaran
b. Merancang asesmen, merumuskan tujuan, dan merancang kegiatan pembelajaran
c. Merancang kegiatan, merumuskan tujuan, dan merancang asesmen pembelajaran
d. Merumuskan tujuan, merancang kegiatan, dan asesmen pembelajaran
e. Merumuskan tujuan, merancang asesmen, dan kegiatan pembelajaran
Kunci Jawaban
e. Merumuskan tujuan, merancang asesmen, dan kegiatan pembelajaran
Jika kita mengikuti prinsip pembelajaran berbasis UbD, desain pembelajaran dimulai dengan merumuskan tujuan (apa yang ingin dicapai oleh siswa). Kemudian, kita merancang asesmen untuk mengukur pencapaian tujuan tersebut. Terakhir, kita merancang kegiatan pembelajaran yang mendukung siswa dalam mencapai tujuan tersebut. Berikut lebih jelasnya:
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tahap pertama dalam merancang pembelajaran berbasis UbD adalah merumuskan tujuan pembelajaran. Ini adalah langkah yang sangat penting karena tujuan pembelajaran akan menentukan arah dari keseluruhan proses pembelajaran.
Dengan merumuskan tujuan terlebih dahulu, guru dapat menetapkan hasil yang ingin dicapai dan mengarahkan seluruh desain pembelajaran ke pencapaian tujuan tersebut. Tujuan ini berfokus pada pemahaman yang ingin dicapai oleh siswa, bukan hanya sekedar pencapaian hasil jangka pendek seperti menghafal fakta.
2. Merancang Asesmen (Penilaian)
Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, langkah selanjutnya adalah merancang asesmen. Dalam prinsip UbD, asesmen bukanlah hal yang dilakukan hanya di akhir pembelajaran untuk mengukur apa yang telah dipelajari. Sebaliknya, asesmen merupakan bagian integral dari perencanaan pembelajaran.
Asesmen dirancang untuk menilai apakah siswa dapat mengaplikasikan pemahaman mereka terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Asesmen ini bisa berbentuk tugas yang menantang siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, atau menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks yang lebih nyata (penilaian autentik).
Dengan merancang asesmen setelah tujuan pembelajaran, guru dapat memastikan bahwa penilaian tersebut benar-benar mengukur pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Baca juga: Bagaimana menciptakan sekolah yang menyenangkan? Apa dimensi yang perlu diperhatikan?
3. Merancang Kegiatan Pembelajaran
Langkah terakhir adalah merancang kegiatan pembelajaran. Setelah tujuan dan asesmen ditentukan, guru merancang kegiatan yang akan membantu siswa mencapai tujuan tersebut dan mempersiapkan mereka untuk berhasil dalam asesmen.
Kegiatan ini harus selaras dengan tujuan dan asesmen yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam UbD, kegiatan pembelajaran tidak hanya berupa pengajaran materi, tetapi juga cara untuk mendorong siswa berinteraksi dengan konsep-konsep secara mendalam, sehingga mereka dapat menghubungkan pembelajaran di kelas dengan situasi nyata.
Penutup
Demikian pembahasan singkat kali ini yang dapat Pelitadata sampaikan tentang urutan yang paling tepat mengenai fase-fase perencanaan pembelajaran berbasis Understanding by Design (UbD). Semoga bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
