Dalam bahasa Indonesia, kata depan memainkan peran penting dalam membentuk makna dalam sebuah kalimat, terutama untuk menunjukkan hubungan antara kata benda dengan unsur lain dalam kalimat. Salah satu kata depan yang sering digunakan adalah kata “di,” yang dapat menunjukkan tempat, waktu, atau lokasi.
Namun, meskipun kata ini tergolong sederhana, terdapat aturan-aturan tertentu yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya. Salah satunya adalah pemisahan kata depan “di” yang memiliki fungsi khusus dalam kalimat. Dalam beberapa konteks, kata depan “di” seharusnya dipisah dari kata yang mengikutinya, dan ini perlu dipahami dengan baik agar tidak terjadi kebingungannya.
Kata Depan Di Seharusnya Dipisah Apabila…
Kata di sebagai kata depan dapat ditulis secara terpisah apabila digunakan di depan kata benda yang menyatakan tempat atau lokasi, nama, dan waktu.
1. Kata “di” Menunjukkan Tempat
Ketika “di” digunakan untuk menunjukkan tempat atau lokasi, maka “di” dipisah dari kata berikutnya.
Contoh:
- Saya tinggal di Jakarta. (menunjukkan tempat: Jakarta)
- Dia bekerja di kantor. (menunjukkan tempat: kantor)
2. Kata “di” Menunjukkan Waktu
“Di” juga dapat digunakan untuk menunjukkan waktu tertentu, dan tetap dipisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
- Saya lahir di bulan Januari. (menunjukkan waktu: bulan Januari)
- Rapat akan diadakan di hari Senin. (menunjukkan waktu: hari Senin)
3. Kata “di” Menunjukkan Nama
Ketika “di” digunakan untuk menyebutkan nama tempat atau nama yang spesifik, seperti nama kota atau negara, “di” juga dipisah.
Contoh:
- Kita akan berlibur di Bali. (menunjukkan nama tempat: Bali)
- Saya belajar di Universitas Indonesia. (menunjukkan nama tempat: Universitas Indonesia)
Nah, sekarang Anda sudah paham kapan menggunakan “di” yang dipisah saat dipakai sebagai kata depan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
